Monday, December 13, 2010

CAMPAK (gabagen)

Akhirnya kami sebagai orang tua (saya dan hubby) dapat cobaan juga dr Allah SWT, mungkin supaya lebih sabar kali yaa, apapun itu kami terima dgn ikhlas..lapang dada (terlalu didramatisir deh). Jadi begini ceritanya..sejak kamis malam, badan Alya tiba2 anget, ga seperti biasanya, trus besok paginya itu badan suhunya semakin panas, stlh ditemp ternyata 38,3 derajat..nahloo saya panik..hubby ga bs nganter ke dokter krn kerjaan dikantor banyak (egois!)..saya sempat nangis..tapi yasudahlah saya pikir saya bs nyupir dan tau jalan..tanpa babibu dan dgn bantuan ibu mertua saya..kita lsg berangkat ke DSA (Dr. Abu Purwanto,SpA), beliaunya praktek di rumah tebet. Dikasihlah obat puyer manis (wrnnya pink) ples balsem namanya Transpulmin yg notabene untuk meredakan nyeri dipunggung, sakit kepala, blablabla...

Sesampainya dirumah..saya lsg coba minumin obat puyer itu ke Alya tapi bocahnya ngga mau dan super duper berontak, udah dicampur sm sari buah, air+madu, ditaburin di nasinya tapi tetep kekeuh tutup mulut+nangis kejer+berontak *duuuh pusing*. Sebetulnya saya ngga mau maksa tapi ya bagemana lagi..kalo ga minum obat gmn mau sembuhnya donk donk?

Sabtu pagi saya dan hubby ke RS Gandaria untuk cari 2nd opinion ke DSA lain (Dr. Rosalina D. Roeslani,SpA atau panggilannya Dr. Rossy) beliau DSA Alya waktu baru lahir. Nah kata DSA itu, alya kena radang tenggorokan krn tenggorokannya merah dan panasnya tinggi, kemungkinan kena infeksi bakteri / virus. Dikasih obat 4 macem, 1 puyer dan 3 sirup..tetep aja susah minum obatnya..udah gt bocahnya ga bisa diem..maunya main and jalan2 terus *duh gusti paringono sabar*. Malam harinya..suhu badan Alya semakin tinggi jadi 39,4 derajat..masyaAllah saya bingung..untungnya ada hubby di rumah jadi ada yg bantuin, tanpa basa basi saya masukkan itu obat Proris Ibuprofen 125 mg (bentuknya seperti peluru) kedalam anusnya *maaf*, abisnya susah banget kalo lewat mulut. Sebetulnya minggu disuruh balik lg utk cek darah (tp saya ga balik krn panasnya udah turun).

Senin ini wajah+badan Alya keluar merah2,seperti campak / gabagen. Saya telp mama saya katanya suruh kasih kunir + madu (itu kalo msh panas), kalo udah ga panas cukup dikasih bedak salicyl / minum air kelapa dan jgn dimandiin *diseko wae*. Duuuuh kasiannya anakku..sembuhkan anakku ya Allah..saya cuma bisa sabar, nangis, dan berdo'a.




Campak = Gabagen = Kerumut

Penyakit Campak adalah satu penyakit berjangkit. Campak (Rubeola, Campak 9 hari) atau dikenal dengan sebutan Gabagen (dalam bahasa Jawa); atau Kerumut (dalam bahasa Banjar). Dalam istilah medisnya disebut juga dengan Morbili, Measles.

Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, lemas, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam kulit).


Penyebab

Penyebabnya virus morbili (paramiksovirus).
Virus ini terdapat dalam darah dan sekret (cairan) nasofaring (jaringan antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal (prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir.


Cara penularan melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili/campak.
Artinya, seseorang dapat tertular Campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat umum, di kendaraan atau di mana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).

Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:
• bayi berumur lebih dari 1 tahun
• bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
• remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari (referensi lain menyebutkan sekitar 10-20 hari, 2-5 hari) setelah terinfeksi, yaitu berupa:
- nyeri tenggorokan
- sariawan
- hidung meler
- batuk
- nyeri otot
- demam
- mata merah
- fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).
Namun, gejala ini tidak semuanya terjadai pada tiap penderita tergantung dari stamina masing-masing.

Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yakni:
• Stadium awal (prodromal)
• Stadium timbulnya bercak (erupsi)
• Stadium masa penyembuhan (konvalesen)

Stadium awal (prodromal)
Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan: panas, lemas (malaise), nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan saluran pernapasan dan pencernaan.
Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza.
Namun diagnosa ke arah Morbili dapat dibuat bila 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).di dinding pipi bagian dalam (mukosa bukalis) dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2 minggu terakhir.

Stadium timbulnya bercak (erupsi)


Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari setelah stadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Selanjutnya gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga.
Kadang disertai diare dan muntah.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Pada stadium ini, gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal, kecuali ada komplikasi.

Komplikasi

Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Namun komplikasi dapat terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat penyakit Campak. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
1. Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3. Ensefalitis (radang otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.
4. Bronkopnemonia (infeksi saluran napas)
5. Otitis Media (infeksi telinga)
6. Laringitis (infeksi laring)
7. Diare
8. Kejang Demam (step)

Diagnosa

Untuk mendiagnosa dapat dilakukan dengan:
• Secara klinis, yakni berdasarkan riwayat timbulnya penyakit (anamnesa) dan pemeriksaan fisik (physic diagnostic) seperti berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
• Pemeriksaan Penunjang, antara lain: pemeriksaan darah, serologis dan biakan virus (mahal).

Diagnosa Banding
Artinya, kemungkinan penyakit lain yang mirip dengan Campak, diantaranya:
• German measles
• Eksantema subitum
• Infeksi virus lain
• Infeksi Stafilokokus, dan lain-lain.

Pengobatan


Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk campak.

Ada dua cara pengobatannya. Untuk Campak dalam kondisi yang tidak berbahaya, cukup dengan:
• Rawat jalan
• Cukup mengkonsumsi cairan dan kalori
• Pengobatan simptomatis, artinya mengurangi gejalanya saja, semisal: obat penurun panas (parasetamol / asetaminofen), obat batuk, dan lainnya. Yang terpenting adalah memperbaiki keadaan umum.
• Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotic.

Dalam kondisi yang lebih akut sebaiknya:
Perlu rawat inap (opname)
Penatalaksanaan sesuai Standard Operational Procedure (sop) atau Prosedur Tetap.
Yang ini Pre Memori aja ya. (PM)

Tambahan dari saia:
• Dari dokter kenalan gua, katanya gak ada obatnya, tp disuruh minum Vitamin A. Katanya buat menjaga saluran pernafasannya (waktu bli obat, tukang obatnya bingung. "Ngapain pke vit" ktnya).
• Dari tmen2 saia, katanya disuruh minum Air Kelapa Muda. Biar cpet sembuh getoo.
• Dari artikel orang yang saia baca, katanya dia pake parutan jagung muda, trus diolesin getoo.
• Dari ibu saia, klo gatal dikasih obat CTM.
• Bersihkan baadan dengan cara membasahi kain, lalu usap ke seluruh tubuh. Setelah itu KERINGKAN
• Makan teratur dengan gizi baik, Jaga jangan sampai dehidrasi (krn biasanya disertai diare ringan), istirahat yang cukup.
• Walaupun sudah sembuh,tetapi biasanya ketahanan tubuh si penderita belum pulih total. Kondisi ini biasa berlangsung selama sebulan.

Tambahan lagi dari anonim:
"Kunir dan madu (kalo mau tambah kuning telurnya ayam kampung)" <-- ini kayaknya diminum kali yah


Pencegahan

Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi/campuran dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps/gondongan, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Jika hanya mengandung campak, vaksin campak untuk bayi diberikan pada usia 9 bulan.
**disadur dari beberapa sumber**

copy dari http://ampun-aux.blogspot.com/2009/04/campak.html




No comments: